Daftar Blog Saya

Rabu, 24 Agustus 2022

MENGENAL TOOLS-TOOLS ADOBE FLASH

Berikut ini nama-nama tool beserta fungsinya ::
Selection Tool, Digunakan untuk memilih dan memindahkan objek-objek yang ada di dalam stage. Subselection, Mirip dengan Selection Tool, tetapi kita bisa memilih komponen-komponen terkecil bila objek yang aktif merupakan objek shape. Free Transform, Digunakan untuk memanipulasi objek yang terpilih. Manipulasi yang bisa kita lakukan antara lain rotate, scaling, skew, dll. Gradient Transform, Digunakan untuk memanipulasi warna gradien yang ada pada objek. 3D Rotation, Memanipulasi objek menjadi gambar tiga dimensi. Lasso Tool, Digunakan untuk memilih bagian dar objek shape dengan bentuk yang kita inginkan. Tidak seperti selection Tool yang hanya memungkinkan kita memilih objek Shape dengan cakupan wilayah persegi. Pen Tool, Digunakan untuk menggambar objek shape secara manual. Add Anchor Point, Digunakan untuk menggambar objek shape secara manual. Delete Anchor Point, Digunakan untuk menghapus vertex yang ada pada garis shape. Convert Anchor Point, Merubah garis menjadi bentuk kurva. Text Tool, Digunakan untuk menambahkan komponen teks pada satge, typenya antara lain Static text, dynamic text, input text. Line Tool, Digunakan untuk menggambar garis lurus, hasilnya berupa garis shape. Rectangle, Digunakan untuk membuat objek shape berbentuk persegi. Oval Tool, Digunakan untuk membuat objek shape berbentuk oval/lingkaran. Rectangle Primitive Tool, Digunakan untuk membuat gambar berupa persegi, yang modifikasinya tetap dipertahankan pada bentuk aslinya, type gambarnya bersifat vektor tapi bukan shape. Oval Primitive Tool, Digunakan untuk membuat gambar berupa Oval, yang modifikasinya tetap dipertahankan pada bentuk aslinya, type gambarnya bersifat vektor tapi bukan shape. Polystar Tool, Digunakan untuk membuat objek shape dengan banyak sisi. Pencil, Digunakan Untuk Menggambar garis secara bebas, hasilnya berupa garis shape. Brush, Digunakan untuk mewarnai stage, seakan layaknya sebuah cat, bentuk yang dihasilkan merupakan objek shape. Deco, Tool baru pada adobe flash yang digunakan untuk membuat objek dekorasi. Bone, Digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan pergerakan animasi. Paint Bucket, Digunakan untuk mewarnai pada suatu bidang/objek yang dipilih. Ink Bottle Tool, Digunakan untuk mewarnai pada tepi/edge dari objek yang dipilih. Eyedropper, Digunakan untuk mengeset warna yang dipilh sebagai warna aktif untuk Stroke atau Fill Color. Eraser, Digunakan untuk mengahapus objek shape yang ada dalam stage. Hand, Digunakan untuk bernavigasi secara bebas. Zoom, Digunakan untuk memperbesar/memperkecil ukuran semua objek yang ada pada stage.
Menu berisi control untuk berbagai fungsi seperti membuat, membuka, dan menyimpan file, copy, paste, dan lain-lain. Stage adalah area persegi empat yang merupakan tempat dimana kita membuat objek atau animasi yang akan dimainkan. Toolbox berisi koleksi untuk membuat atau menggambar, memilih dan memanipulasi isi stage dan timeline. Toolbox dibagi menjadi empat, yaitu Tools, View, Colors dan Options. Beberapa tool mempunyai bagian option. Contohnya, ketika Selection tool dipilih, Option snap, smouth, straigten, rotate dan scale akan muncul di bagian options. Timeline adalah tempat kita dapat membuat dan mengontrol objek dan animasi. Panels berisi control fungsi yang dipakai dalam flash, yaitu untuk mengganti dan memodifikasi berbagai property objek atau animasi secara cepat dan mudah. Properties merupakan window yang digunakan untuk mengatur property dari objek yang kita buat. Components digunakan untuk menambahkan objek untuk web application yang nantinya di publish ke internet.
Frame adalah kotak-kotak berurutan dalam timeline, di frame inilah nantinya akan menentukan animasi apa yang akan dibuat atau dari frame awal sampai ke frame yang diinginkan untuk membentuk suatu pergerakan animasi. Keyframe ditkitai dengan titik hitam pada frame, ini berarti bahwa ada objek pada frame tersebut. Blank Keyframe ditkitai dengan frame yang putih atau kosong. Ini berarti bahwa tidak ada objek. Action Frame ditkitai dengan huruf ‘a’ di atas titik hitam, ini berarti bahwa ada action script padxa frame tersebut. Sound Frame ditkitai dengan gelombang suara pada frame, ini berarti bahwa ada suara yang dimasukan pada frame tersebut. Motion tween frame ditkitai dengan warna unggu dengan panah diantara dua frame. Shape tween frame ditkitai dengan warna hijau dengan panah diantara dua frame. Playhead ditkitai dengan warna merah yang terletak di atas frame, ini berfungsi untuk menjalankan animasi yang bisa langsung dilihat pada stage.
Mode Aktif ditandai dengan gambar pensil, mode ini menunjukkan bahwa layer sedang aktif dan siap untuk mengerjakan suatu objek pada layer tersebut. Mode Normal adalah mode yang bisa dilihat dan diedit ketika mode ini menjadi mode aktif. Mode Terkunci ditkitai dengan gambar gembok kecil yang terkunci. Pada mode ini kita hanya bisa melihat objek pada layer tanpa bisa mengeditnya. Mode tersembunyi ditkitai dengan tkita X, pada mode ini kita tidak dapat melihat objek pada layer. Mode ini diperlukan untuk lebih leluasa mengedit objek pada layer lain. Mode Outline ditkitai dengan kotak tanpa warna, yang berarti tidak menampilkan objek secara keseluruhan, hanya garis luarnya saja yang terlihat.

Senin, 17 Januari 2022

RIVER OF LIFE

River of Life ( Sungai Kehidupan) merupakan salah satu tools yang bagus dalam membantu grup untuk lebih dekat satu dengan yang lainnya, pada kegiatan ini peserta diminta menggambar sungai sebagai gambar utama yang melambangkan kehidupan mereka.

River of Life adalah sebuah metode visual yang digunakan untuk membantu kita menceritakan kondisi masa lalu, masa sekarang dan masa depan kita. Kita juga bisa menggunakan metode ini untuk memperkenalkan diri kita secara menyenangkan. Metode ini juga bisa digunakan untuk memahami atau merefleksi masa depan sebuah projek dan juga bisa digunakan untuk membangun pandangan yang dikompilasi, berharap mendapat perbedaan perspektif. Metode River of life ini lebih fokus kepada gambar atau visual daripada teks, ini metode yang aktif dan atraktif untuk menarik dan menjelaskan kepada orang lain tujuan kita.

Di Metode River of life ini kita menggambarkan seolah-olah hidup kita ini ibarat sungai yang bermula dari sebuah mata air kecil yang kemudian melewati berbagai rintangan, hambatan atau bahkan muncul kejutan-kejutan unik yang terjadi seperti drama misalnya, sampai nanti di muara sungai kita bisa menentukan bercabang atau tidaknya, besar kecilnya muara yang kita inginkan, kita sendiri yang menentukan. Yang menarik, gambar sungai semua orang, tidaklah sama, jadi kita bisa mempelajari sungai milik kita dan milik orang lain. Tidak perlu pintar menggambar sama sekali, karena sebenarnya sungai yang kita buat adalah salah satu media untuk membantu kita menceritakan jalan kehidupan kita.

Selasa, 04 Januari 2022

ANIMASI 2 DIMENSI

Pengertian Animasi 2D – Dunia perfilman menyediakan tontonan untuk semua kalangan. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan hingga anak-anak. Nah, tontonan untuk anak-anak adalah film animasi.

Film animasi tidak hanya berperan untuk menghibur anak-anak saja, melainkan juga untuk edukasi bagi mereka. Sekarang sudah banyak sekali film-film animasi baru yang sering tayang di televisi maupun youtube.

Dengan banyaknya film animasi itu, terdapat jenis jenis animasi yang membedakan antara film yang satu dengan yang lain. Cara pembuatannya pun berbeda-beda dengan tetap memperhatikan 12 prinsip animasi.

Salah satu jenis animasi yang sering ditayangkan adalah animasi 2D. Banyak sekali contoh film animasi 2D.

Animasi 2D bisa bisa disebut juga sebagai film kartun. Kartun berasal dari kata cartoon yang memiliki arti gambar yang lucu.

Pengertian animasi 2D adalah sebuah karya gambar yang menggunakan lingkaran 2 dimensi dan digerakkan secara ceta dan berurutan. Setiap gambar memiliki urutan masing-masing yang akan membentuk sebuah frame berlatar belakang 2 dimensi.

Animasi 2D adalah animasi yang menggunakan sketsa gambar, kemudian sketsa gambar tersebut digerakkan satu persatu, maka akan terlihat seperti nyata.

Disebut sebagai animasi 2D karena memiliki ukuran panjang (X-azis) dan (Y-axis). Juga karena dibuat dari sketsa yang digerakkan satu per satu, sehingga akan bergerak seperti nyata. Animasi 2D ini hanya bisa terlihat dari depan saja.

Objek dalam gambar yang ada pada film animasi tidak hanya berupa makhluk hidup saja, namun juga ada yang berupa benda, warna, tulisan, spesial efek.

Teknik Animasi 2D Animasi 2 dimensi bisa juga disebut sebagai animasi dwi matra. Ada juga yang menyebut jenis animasi ini dengan nama flat animation. Dalam proses pembuatannya, ada beberapa teknik yang digunakan.

Ada 3 teknik pembuatan animasi 2D, antara lain:

1. Cell Technique (Teknik Sel)
Cell Technique bisa juga disebut sebagai teknik animasi manual. Dari segi usia, ini merupakan teknik pembuatan film animasi yang paling tua (klasik). Pembuatan animasi dengan teknik ini yaitu rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan (celluloid) yang berlapis-lapis. Objek utama yang mengeksploitasi gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan latar depan yang statis. Dengan begitu, animator hanya membuat latar belakang (backgorund) dan latar depan (foreground) hanya sekali saja. Hal ini berfungsi untuk menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.

2. Teknik Computing 2D
Semakin berkembangnya teknologi, film animasi pun juga ikut berkembang. Apalagi untuk teknik pembuatannya, pastilah seiring berjalannya waktu semakin mudah. Pada era tahun 1980-an, animasi 2D ikut merasakan imbas dari perkembangan teknologi tersebut. Para animator merasakan perkembangan yang sangat signifikan, terutama pada proses pembuatan animasi. Untuk pembuatan animasi sederhana dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Mulai dari perancangan model hingga pengisian suara atau dubbing.
Teknik computing 2D mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1. Apabila ada kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan bisa juga diadakan perubahan dengan cepat pula
2. Dapat menggandakan objek animasi
3. Hasil animasi terlihat lebih bagus
4. Mempermudah kerja animator
5. Semua bisa belajar membuat animasi dengan mudah
Sedangkan jika menggunakan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal.
Animator tidak perlu membuat objek berulang-ulang. Untuk menggandakan objek hanya perlu copy dan paste. Dengan begitu objek yang sama dapat digandakan dan diolah kembali, misalnya mau diperkecil, diperbesar, ditambah, ataupun dikurangi setiap elemennya. Pembuatan animasi menggunakan teknik computing 2D ini didudukung dengan fasilitas dari teknologi yang memudahkan pembutannya. Sehingga semua orang bisa belajar membuat animasi, baik film animasi maupun animasi sederhana.

3. Teknik Computing 3D
Teknik computing 3D adalah teknik yang digunakan untuk memberi kesan pada objek agar terlihat memiliki ruang dan kedalaman. Pada animasi 2D yang hanya memiliki ukuran (dimensi) panjang dan lebar ini, kesan kedalaman belum muncul. Ketika kedalaman (dimensi ke tiga) berperan, maka ilusi itu baru bisa terlihat nyata. Di sini peran logika matematis terlihat ketika mewujudkan kesan ruang suatu benda. Setelah itu, tinggal mengatur bagaimana menyulap mata sehingga kesan yang semula 2 dimensi menjadi 3 dimensi. Dengan menggunakan teknik animasi computing 3D ini bisa mengubah gambar yang biasa ditampilkan secara flat diubah dan direkayasa menjadi gambar yang dapat dibidik pandangannya dari segala arah.

4. Teknik Bayangan
Pada teknik animasi ini figur setiap adegan dibuat dengan menggunakan lempengan karton atau kulit. Kemudian media itu digunting sesuai dengan karakter figurnya. Biasanya tokoh ditampilkan dengan karakter yang tampak dari samping agar terlihat lebih jelas. Sorotan lampu dari belakang layar ke objek figur yang memberikan efek siluet menjadikan kesan tersendiri ketika ditonton. Media figur itu akan terlihat membesar jika dijauhkan dari layar. Sedangkan saat ditempelkan dengan layar, media figur itu akan memperlihatkan ukuran media yang sebenarnya. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah wayang (bayang) kulit.

Proses Pembuatan Animasi 2D
Proses pembuatan animasi 2D terbagi menjadi 3 tahap, yaitu Pre-Produktion, Production, dan Post-Production. Dalam setiap tahap itu ada beberapa proses yang haris dilalui, berikut penjelasannya.

1. Pre-Production (Tahap Pra Produksi)
Akar dari keseluruhan proses pembuatan animasi 2D adalah pada tahap pra-produksi ini. Proses pra-produksi menjadi penentu hasil akhir dari animasi yang dibuat. Dalam proses ini ada beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu:
a. Ide
Sebelum melakukan apapun, ide merupakan akar yang paling dasar yang harus dipersiapkan. Animator harus membuat ide yang dapat membuat penonton berpikir bahwa animasi yang ia buat berbeda dengan animasi yang lain. Kepuasan penonton ditentukan oleh ide yang unik dan visinoner. Harus ada juga alsan mengapa membuat animasi tersebut.
b. Cerita
Setelah mendapatkan ide, langkah selanjutnya adalah membuat cerita yang menarik. Pengalaman menulis cerita, novel, dan yang berhubungan dengan pembangunan cerita sangat dibutuhkan dalam tahap ini. Dengan begitu animator dapat menentukan apa yang paling penting dalam suatu kejadian dan membuatnya bergelombang. Dalam ceritajuga harus ada emosi dan tujuan yang tepat. Sehingga penonton dapat seakan-akan masuk ke dalam cerita tersebut.
c. Storyboard
Storyboard adalah yang mewakili setiap scene yang tersedia pada keseluruhan film animasi dan menggambarkan suasana atau situasi dasar seperti posisi kamera, pose karakter, suara, dan dialog.
d. Desain
Proses terakhir pada tahap pra-produksi adalah membuat desain dengan cara merancang sketsa untuk kebutuhan produksi, seperti desain karakter dan objek lainnya. Desain harus dibuat lebih rinci dari storyboard.

2. Production (Tahap Produksi)
Jika tahap pra-produksi adalah akar dari seluruh proses pembuatan animasi, kalau tahap produksi adalah inti dari seluruh tahap pada proses pembuatan animasi. Proses ini sangat mempengaruhi visual dan kualitas gambar pada hasil akhir.
Ada beberapa proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Layout
Pada layout terkandung informasi visual yang berupa sketsa atau gambaran yang lebih detail tentang scene pada setiap animasi yang akan dibuat. Layout digambar secara hitam putih, dan kebanyakan menggambarkan rancangan secara detail agar mempercepat proses animasi.
b. R&D
R&D atau Research and Development berguna untuk menguji efektivitas produksi animasi yang bersifat analisis supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Sehingga animasi yang diproduksi dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Namun, jika sudah menerapkan alasan mengapa membuat animasi tersebut proses ini tidak wajib dikerjakan.
c. Texturing
Penambahan tekstur pada setiap desain sangat dianjurkan aga hasilnya lebih maksimal. Pada dasarnya, setiap desain sudah terdapat warna, namun adanya tekstur akan menjadi pelengkapnya.
e. Rigging
Rigging sangat penting untuk pembuatan animasi berbasis komputer. Rigging berfungsi untuk menambahkan tulang dan sendi pada setiap karakter agar bisa digerakkan secara terpisah dan lebih praktis.
f. Animation
Proses selanjutnya adalah melakukan animasi dengan bergantung pada storyboard, karena setiap gerakan sudah dicatat dengan jelas. Impor karakter, background, juga komponen atau objek lainnya yang dibutuhkan.
g. VFX
VFX atau Visual Effect ditambahkan untuk menghiasi animasi yang mengandung elemen seperti cahaya, api, air, asap, dan lain-lain. VFX diaplikasikan untuk kebutuhan yang tidak bisa dibuat dengan gambar atau animasi.
h. Lighting
Gambar yang flat dapat menjadi lebih hidup dengan adanya lighting atau pencahayaan. Lighting bisa diatur dengan menambahkan bayangan atau cahaya manual, bisa juga dengan tool pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.
i. Rendering Proses terakhir dla
am tahap produksi adalah rendering. Rendering adalah proses mengubah project animasi pada software untuk mendapatkan hasil video dalam format file tertentu. Seorang animator dapat menentukan konversi, resolusi, format, bit rate, dan opsi lainnya.

3. Post Production (Tahap Pasca Produksi)
Proses finishing pada proses produksi terdapat pada tahap pasca produksi. Pada tahap ini animator dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus.
Terdapat beberap proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Composting
Composting merupakan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya. Keterampilan dalam video editing sangat dibutuhkan dalam proses ini. Biasanya terdapat penambahan transisi video.
b. Color Correcting
Dalam setiap desain, warna adalah unsur terpenting yang dapat menghidupkan serta menghasilkan aura tertentu. Pada proses color correcting, animator bisa mengubah panorama film sesuai mood. Animator dapat menggunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke film animasi yang sedang dibuat, misalnya Hue/Saturation, Color Channel, Color Corrector, RGB Settings, dan lainnya.
c. Dubbing / Sound Effect / Music
Proses penambahan suara pada sebuah film animasi bisa dilakukan dengan beberapa cara. Setiap animator berbeda-beda dalam melakukan proses ini. Ada yang merekam atau menambahkan audio ketika tahap pra-produksi, produksi, dan ada juga ketika tahap pasca produksi.
d. Final Output
Proses akhir dalam dari pembuatan animasi adalah final output. Final output dilakukan dengan proses exporting atau bisa juga dengan rendering. Pada proses ini, seorang animator harus mengatur opsi akhir secara detail untuk format film sesuai dengan kebutuhan.

Silahkan pahami materi dibawah ini:

Klik Materi Disini